Gangguan Berbicara Pada Penderita Bibir Sumbing Studi Kasus : Maulana Irfan Wijayakusuma
Kata Kunci:
faktor; perubahan bunyi; unilateralAbstrak
Gangguan berbicara merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi cara seseorang dalam mengeluarkan suara atau memproduksi suatu kalimat dari alat ucap. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana jenis gangguan berbicara yang terjadi pada penderita bibir sumbing ringan atau unilateral serta untuk mendeskripsikan perubahan fonem serta faktor apa saja yang menyebabkan perubahan bunyi pada penderita bibir sumbing. Subjek dalam penelitian ini yaitu Maulana Irfan Wijayakusuma sebagai salah satu penderita bibir sumbing ringan atau unilateral incomplete.. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik wawancara, teknik rekam dan teknik catat. Serta teknik analisis data menggunakan metode padan dan metode agih dengan teknik dasar daya pilah sebagai pembeda organ wicara menggunakan metode fonetis artikulatoris. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan bunyi yang terjadi pada Maulana Irfan, berupa substitusi, omisi, distorsi dan adisi. Perubahan bunyi yang sering terjadi pada Maulana Irfan yaitu distorsi atau perubahan fonem dan omisi atau penghilangan fonem dan titik artikulasi yang menyertainya serta terdapat pula faktor perubahan bunyi yang memengaruhi setiap tuturannya, seperti labialisasi, palatalisasi, asimilasi, netralisasi dan kontraksi atau penyingkatan berupa aferesis, sinkop dan apokop.